Halaman

Jumat, 22 Juli 2016

K3 Dalam Pelayanan by: Bang Jeme Sembiring


Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja atau untuk mengurangi resiko sesorang mengalami kecelakaan atau cidera berat.
Jika sebuah perusahaan ingin memiliki kemajuan dan pertumbuhan yang baik, mereka akan berusaha untuk menjaga para pekerjanya supaya dapat tetap memiliki produktifitas tinggi. Jika para pekerja tersebut mengalami cidera atau kecelakaan, maka tentunya produktifitas perusahaan akan menurun.
Jadi perusahaan akan berfikir bagaimana supaya dapat menjaga para pekerjanya agar tetap sehat, bugar, dan semangat karena para pekerja merupakan sebuah asset yang tidak bisa dinilai dengan materi. Dan para pekerjalah yang dapat menentukan pertumbuhan sebuah perusahan.

Kali ini kita akan membahas K3, tetapi dalam lingkup sebuah pelayana. Apa itu K3 dalam pelayanan dan kenapa ini sangat diperlukan demi sebuah pertumbuhan pelayanan.

KONSEP
Sebelum kita melayani kita harus mengerti terlebih dahulu konsep yang benar tentang pelayanan. Tanpa pengertian yang benar maka kita hanya akan mengerjakan pelayanan tanpa tahu kenapa kita harus mengerjakannnya. Yang pertama perlu kita ketahui adalah apa itu pelayanan dan mengapa kita harus melayani?
Saya akan menjelaskan kondisi ‘Before’ dan ‘After’ kita sebagai manusia.
Before:
Yohanes 8:34, menjelaskan kondisi sesungguhnya kita yaitu hamba dosa yang memiliki tabiat melakukan dosa dan bahkan rasul Paulus menjelaskan lebih jelas jika semua orang sudah berbuat dosa dan berorientasi untuk berbuat dosa. Paulus tahu jika yang diperbuatnya adalah dosa tetapi dia tidak bisa untuk tidak melakukan dosa. (Roma 3:23 & Roma 7:19-20). Itulah yang dimaksud dengan hamba dosa, tabiatnya hanya untuk melayani keinginan dosa (berbuat dosa). Ini merupakan kondisi yang sangat sulit untuk lepas dari perhambaan ini.

Namun Allah begitu ,mengasihi kita sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus kita (Yoh 3:16). Kayu salib merupakan tempat transaksi dimana Kristus membayar dengan DarahNya untuk menebus kita dan menjadi milikNya seutuhnya. Itu merupakan harga yang sangat mahal karena darah Allah sendirilah yang tercurah. Darah yang suci, darah yang tanpa cela. Darah itulah yang menguduskan kita, penebusanNya-lah yang membebaskan kita dari belenggu perhambaan dosa dan memerdekakan kita (Gal 5:1). Lalu setelah sebuah proses pengorbanan yang agung ini kita memasuki fase ‘After”.

Galatia 5:13,:
Saudara-saudara, kamu dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainakan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Saya coba melihat dalam situs rohani di internet bahwa yang dimaksud dengan kata melayani dalam ayat ini memiliki arti yang lebih luas yaitu melayani, mengabdi, menjadi hamba. Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkannya dengan sebuah kalimat perintah, “layanilah seorang akan yang lain”. Ini berarti memposisikan diri di bawah orang lain (menjadi hamba/mangabdi). Dalam NIV menggunakan kata “serve” yang artinya “melayani, menghidangkan, mengabdi, dipakai”.
Jadi kehiduapn manusia setelah dimerdekakan Kristus adalah saling melayani atau mengabdi jadi hamba bagi yang lainnya dengan penuh kasih.
Ayat ini menggunakan kata Agave yang artinya kasih yang tidak mengahrapkan balas, kasih yang murni dan tulus. Jadi dapat disimpulkan, melayani dengan kasih yang tulus dan tanpa harap balasan.

Dalam Efesus 2:10 & Roma 6:18-20, menjelaskan bahwa ketika kita sudah merdeka kita menjadi hamba kebenaran untuk melakukan pekerjaan baik yang telah disediakan.
Jadi ada transformasi dari Before (Hamba Dosa) kepada After (Hamba Kebenaran).
Dengan kata lain, sesungguhnya melayani itu adalah respon kita terhadap penebusan Kristus yang telah menebus kita dari dosa.

Lalu Kapan & Dimana kita harus melayani?
Jika kita bertanya kapan dan dimana akan berbicara pada masalah waktu dan tempat. Saya coba mencari beberapa pandangan Alkitab mengenai kapan kita harus melayni dan dimana.

Matius 4:18 & 10:5,
Ketika Tuhan memulai pelayananNya, dia memilih murid-murid. Tetapi ketika Kristus memilih mereka, Dia tidak langsung menyuruh mereka untuk terjun dalam pelayanan. Tetapi pada Pasal 10:5 baru kita menemuni dimana Kristus mengutus murid-murid untuk terjun dalam pelayanan.

1 Sam 16:1,12b-13 & 2 Sam 2:1-7
Masih sama dengan murid-murid, Allah memilih Daud menjadi Raja bagi Israel pada 1 Sam 16:1 & 12b-13, tetapi Daud benar-benar menjadi Raja pada pasal 2 Sam 1-7, jauh sesudah Allah memanggilnya.

1 Tim 3:6, Kel 3:10,
Janganlah ketika baru bertobat, nanti akan jatuh dalam dosa kesombongan.

Dari ketiga bagian Alkitab di atas kita dapat lihat jika waktu & tempat untuk melayanin adalah pada waktunya Tuhan dan dimana Tuhan mau tempatkan. Jadi kita tidak memiliki wewenang untuk menentukan waktu dan tempat untuk kita melayani. Semuanya ditentukan oleh otoritas Allah secara langsung ataupun melalui perantaraan hambaNya/utusanNya.

Bagaimana kita harus melayani?
Gunakan apa yang ada padamu dan serahkan itu pada Tuhan.
(Kel 4:2, 1 Sam 17:38-39)
Musa ketika dipanggil, statusnya hanyalah seorang penggembala ternak mertuanya dan tidak memiliki apa-apa selain sebuah tongkat di tangannya yang biasa ia pakai untuk menggembalakan ternaknya. Tapi kita dapat melihat bagaimana kuasa Allah bekertja melalui tongkat Musa dikemudian hari seperti menurunan tulah, mengeluarkan air dari batu, dll.
Sama halnya dengan Daud yang bertubuh kecil dan hanya memiliki umban batu yang juga biasa dia pakai untuk menjaga ternaknya. Tapi dengan umban batu tersebut dia dapat mengalahkan Goliat yang besar.
Rahasia kekuatan dari mereka berdua adalah sama. Ketika kita menyerahkan apa yang ada di tangan kita kepada Allah untuk dipakaiNya, itu akan menjadi alat yang luar biasa untuk sebuah pekerjaan Allah. Jadi sekecil apapun talentamu atau sekecil apapun sesuatu yang kau miliki jika itu diserahkan kepada Allah untuk dipakaiNya, Allah akan memberkatinya dan lihatlah bagaimana kuasa Allah bekerja melalui itu semua.


KOMITMEN
Setelah kita mengalami Transformasi dari Hamba Dosa menjadi Hamba Kebenaran, maka kita harus mengabdi pada Tuan kita yang baru yaitu Kebenaran.
Lukas 17:7-10
Hamba : Orang yang tidak bisa untuk tidak melakukan apa yang tuannya mau
Tuan : Orang yang berotoritas penuh atas hamba.

Kita sudah menjadi Hamba Kebenaran.
Siapakah “Kebenaran” yang dimaksud itu?
Yohanes 8:30-36
Yaitu Kristus.

Sehingga komitmen seorang Pelayan Tuhan adalah MemperTUHANkan Kristus.
Kristuslah tuan kita, padaNya lah kita mengabdi.



KARAKTER
Karakter adalah Tabiat atau Kebiasaan.  Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu.
Dan karakterlah yang menentuakn seseorang itu berbeda dengan orang lain. Seorang pelayan yang sudah menerima Kristus juga harus menjadi seseorang yang berkarakter atau dengan kata lain seseorang yang berbeda dengan dunia ini.

Saya sudah merangkum dari berbagai sumber dan menelaahnya, dan menemukan 12 Karakter yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pelayan Tuhan.

1) Memiliki sifat MELAYANI bukan DILAYANI
    Mat 20:28, Yoh 13:14

2) Motivasi seorang pelayan adalah KASIH bukan POPULARITAS 
    1 Kor 13:1-4

3) Pelayan itu BERKORBAN dan MEMBERI DIRI bukan mencari KESUKSESAN
    Roma 12:1, Mark 10:43b

4) Fokus pada KETAATAN dan KESETIAAN bukan KEBERHASILAN
    Filipi 2:13-13, Mat 6:24;25:21, 1 Raja 9:1-9

5) Tujuan seorang pelayan adalah KEMULIAAN ALLAH bukan DIRI SENDIRI
    Kol 3:23, Yoh 3:30, Rom 11:36

6) Kekuatan seorang pelayan adalah DOA bukan KEHEBATAN
    Filipi 1:4, Kel 14:16,21, 1Raja 3:9, Mat 4:1, Mar 1:35

7) Berorientasi pada KUALITAS bukan KUANTITAS
    Filipi 1:22

8) Mengikuti Pimpinan ROH KUDUS bukan KEMUAN DIRI
    1 Petrus 1:12, Yoh 14:16

9) Hidup menjadi TELADAN bukan BATU SANDUNGAN
    1 Tim 3:1-7,  2 Kor 6:3

10) BAYAR HARGA bukan minta DIBAYAR
    2 Kor 6:4-10, 2 Raja-Raja 5:16

11) Pegangan seorang Pelayan adalah FIRMAN bukan PENGERTIAN DIRI SENDIRI
    2 Tim 3:16-17, Maz 119:105

12) Memperdulikan KESEHATAN dirinya demi efektifitas pelayanan yang ia kerjakan.
    1 Tim 5:23


Jika sebuah perusahaan menerapkan K3 untuk sebuah kemajuan dan pertumbuhan yang baik, dengan mengurangi resiko kecelakan kerja. Sama halnya dalam sebuah pelayanan. K3 dalam pelayanan berfungsi untuk kemajuan dan pertumbuhan sebuah pelayanan yang baik dengan cara mengurangi resiko pelayanan yang asal-asalan. Kiranya artikel ini dapat membantu dan menolong kita semua sebagai pelayan-pelayan Tuhan. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36). Amin



Sumber :
Alkitab TB (LAI)
Dan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: