Tujuan K3 adalah untuk memelihara
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja atau untuk mengurangi resiko
sesorang mengalami kecelakaan atau cidera berat.
Jika sebuah perusahaan ingin memiliki
kemajuan dan pertumbuhan yang baik, mereka akan berusaha untuk menjaga para
pekerjanya supaya dapat tetap memiliki produktifitas tinggi. Jika para pekerja
tersebut mengalami cidera atau kecelakaan, maka tentunya produktifitas
perusahaan akan menurun.
Jadi perusahaan akan berfikir
bagaimana supaya dapat menjaga para pekerjanya agar tetap sehat, bugar, dan
semangat karena para pekerja merupakan sebuah asset yang tidak bisa dinilai
dengan materi. Dan para pekerjalah yang dapat menentukan pertumbuhan sebuah
perusahan.
Kali ini kita akan membahas K3,
tetapi dalam lingkup sebuah pelayana. Apa itu K3 dalam pelayanan dan kenapa ini
sangat diperlukan demi sebuah pertumbuhan pelayanan.
KONSEP
Sebelum kita melayani kita harus
mengerti terlebih dahulu konsep yang benar tentang pelayanan. Tanpa pengertian
yang benar maka kita hanya akan mengerjakan pelayanan tanpa tahu kenapa kita
harus mengerjakannnya. Yang pertama perlu kita ketahui adalah apa itu pelayanan
dan mengapa kita harus melayani?
Saya akan menjelaskan kondisi ‘Before’ dan ‘After’ kita sebagai manusia.
Before:
Yohanes 8:34, menjelaskan kondisi
sesungguhnya kita yaitu hamba dosa yang memiliki tabiat melakukan dosa dan
bahkan rasul Paulus menjelaskan lebih jelas jika semua orang sudah berbuat dosa
dan berorientasi untuk berbuat dosa. Paulus tahu jika yang diperbuatnya adalah
dosa tetapi dia tidak bisa untuk tidak melakukan dosa. (Roma 3:23 & Roma
7:19-20). Itulah yang dimaksud dengan hamba dosa, tabiatnya hanya untuk
melayani keinginan dosa (berbuat dosa). Ini merupakan kondisi yang sangat sulit
untuk lepas dari perhambaan ini.
Namun Allah begitu ,mengasihi kita
sehingga Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus kita (Yoh 3:16).
Kayu salib merupakan tempat transaksi dimana Kristus membayar dengan DarahNya
untuk menebus kita dan menjadi milikNya seutuhnya. Itu merupakan harga yang
sangat mahal karena darah Allah sendirilah yang tercurah. Darah yang suci,
darah yang tanpa cela. Darah itulah yang menguduskan kita, penebusanNya-lah
yang membebaskan kita dari belenggu perhambaan dosa dan memerdekakan kita (Gal
5:1). Lalu setelah sebuah proses pengorbanan yang agung ini kita memasuki fase ‘After”.
Galatia 5:13,:
Saudara-saudara,
kamu dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainakan layanilah seorang
akan yang lain oleh kasih.
Saya coba melihat dalam situs rohani
di internet bahwa yang dimaksud dengan kata melayani dalam ayat ini memiliki
arti yang lebih luas yaitu melayani, mengabdi, menjadi hamba. Lembaga Alkitab
Indonesia menerjemahkannya dengan sebuah kalimat perintah, “layanilah seorang akan yang lain”. Ini berarti memposisikan diri
di bawah orang lain (menjadi hamba/mangabdi). Dalam NIV menggunakan kata
“serve” yang artinya “melayani, menghidangkan, mengabdi, dipakai”.
Jadi kehiduapn manusia setelah
dimerdekakan Kristus adalah saling melayani atau mengabdi jadi hamba bagi yang
lainnya dengan penuh kasih.
Ayat ini menggunakan kata Agave yang artinya kasih yang tidak
mengahrapkan balas, kasih yang murni dan tulus. Jadi dapat disimpulkan,
melayani dengan kasih yang tulus dan tanpa harap balasan.
Dalam Efesus 2:10 & Roma 6:18-20,
menjelaskan bahwa ketika kita sudah merdeka kita menjadi hamba kebenaran untuk
melakukan pekerjaan baik yang telah disediakan.
Jadi ada transformasi dari Before (Hamba Dosa) kepada After (Hamba Kebenaran).
Dengan kata lain, sesungguhnya
melayani itu adalah respon kita terhadap penebusan Kristus yang telah menebus
kita dari dosa.
Lalu Kapan & Dimana kita harus
melayani?
Jika kita bertanya kapan dan dimana
akan berbicara pada masalah waktu dan tempat. Saya coba mencari beberapa
pandangan Alkitab mengenai kapan kita harus melayni dan dimana.
Matius 4:18 & 10:5,
Ketika Tuhan memulai pelayananNya,
dia memilih murid-murid. Tetapi ketika Kristus memilih mereka, Dia tidak
langsung menyuruh mereka untuk terjun dalam pelayanan. Tetapi pada Pasal 10:5
baru kita menemuni dimana Kristus mengutus murid-murid untuk terjun dalam
pelayanan.
1 Sam 16:1,12b-13 & 2 Sam 2:1-7
Masih sama dengan murid-murid, Allah
memilih Daud menjadi Raja bagi Israel pada 1 Sam 16:1 & 12b-13, tetapi Daud
benar-benar menjadi Raja pada pasal 2 Sam 1-7, jauh sesudah Allah memanggilnya.
1 Tim 3:6, Kel 3:10,
Janganlah ketika baru bertobat, nanti
akan jatuh dalam dosa kesombongan.
Dari ketiga bagian Alkitab di atas
kita dapat lihat jika waktu & tempat untuk melayanin adalah pada waktunya
Tuhan dan dimana Tuhan mau tempatkan. Jadi kita tidak memiliki wewenang untuk
menentukan waktu dan tempat untuk kita melayani. Semuanya ditentukan oleh
otoritas Allah secara langsung ataupun melalui perantaraan hambaNya/utusanNya.
Bagaimana kita harus melayani?
Gunakan apa yang ada padamu dan
serahkan itu pada Tuhan.
(Kel 4:2, 1 Sam 17:38-39)
Musa ketika dipanggil, statusnya
hanyalah seorang penggembala ternak mertuanya dan tidak memiliki apa-apa selain
sebuah tongkat di tangannya yang biasa ia pakai untuk menggembalakan ternaknya.
Tapi kita dapat melihat bagaimana kuasa Allah bekertja melalui tongkat Musa
dikemudian hari seperti menurunan tulah, mengeluarkan air dari batu, dll.
Sama halnya dengan Daud yang bertubuh
kecil dan hanya memiliki umban batu yang juga biasa dia pakai untuk menjaga
ternaknya. Tapi dengan umban batu tersebut dia dapat mengalahkan Goliat yang
besar.
Rahasia kekuatan dari mereka berdua
adalah sama. Ketika kita menyerahkan apa yang ada di tangan kita kepada Allah
untuk dipakaiNya, itu akan menjadi alat yang luar biasa untuk sebuah pekerjaan
Allah. Jadi sekecil apapun talentamu atau sekecil apapun sesuatu yang kau
miliki jika itu diserahkan kepada Allah untuk dipakaiNya, Allah akan
memberkatinya dan lihatlah bagaimana kuasa Allah bekerja melalui itu semua.
KOMITMEN
Setelah kita mengalami Transformasi
dari Hamba Dosa menjadi Hamba Kebenaran, maka kita harus mengabdi pada Tuan
kita yang baru yaitu Kebenaran.
Lukas 17:7-10
Hamba : Orang yang tidak bisa untuk
tidak melakukan apa yang tuannya mau
Tuan : Orang yang berotoritas penuh
atas hamba.
Kita sudah menjadi Hamba Kebenaran.
Siapakah “Kebenaran” yang dimaksud
itu?
Yohanes 8:30-36
Yaitu Kristus.
Sehingga komitmen seorang Pelayan
Tuhan adalah MemperTUHANkan Kristus.
Kristuslah tuan kita, padaNya lah
kita mengabdi.
KARAKTER
Karakter adalah Tabiat atau
Kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan tindakan seorang individu.
Dan karakterlah yang menentuakn
seseorang itu berbeda dengan orang lain. Seorang pelayan yang sudah menerima
Kristus juga harus menjadi seseorang yang berkarakter atau dengan kata lain
seseorang yang berbeda dengan dunia ini.
Saya sudah merangkum dari berbagai
sumber dan menelaahnya, dan menemukan 12 Karakter yang sebaiknya dimiliki oleh
seorang pelayan Tuhan.
1) Memiliki sifat MELAYANI bukan
DILAYANI
→ Mat 20:28, Yoh 13:14
2) Motivasi seorang pelayan adalah
KASIH bukan POPULARITAS
→ 1 Kor 13:1-4
3) Pelayan itu BERKORBAN dan MEMBERI
DIRI bukan mencari KESUKSESAN
→ Roma 12:1, Mark 10:43b
4) Fokus pada KETAATAN dan KESETIAAN
bukan KEBERHASILAN
→ Filipi 2:13-13, Mat 6:24;25:21, 1
Raja 9:1-9
5) Tujuan seorang pelayan adalah
KEMULIAAN ALLAH bukan DIRI SENDIRI
→ Kol 3:23, Yoh 3:30, Rom 11:36
6) Kekuatan seorang pelayan adalah
DOA bukan KEHEBATAN
→ Filipi 1:4, Kel 14:16,21, 1Raja 3:9,
Mat 4:1, Mar 1:35
7) Berorientasi pada KUALITAS bukan
KUANTITAS
→ Filipi 1:22
8) Mengikuti Pimpinan ROH KUDUS bukan
KEMUAN DIRI
→ 1 Petrus 1:12, Yoh 14:16
9) Hidup menjadi TELADAN bukan BATU
SANDUNGAN
→ 1 Tim 3:1-7, 2 Kor 6:3
10) BAYAR HARGA bukan minta DIBAYAR
→ 2 Kor 6:4-10, 2 Raja-Raja 5:16
11) Pegangan seorang Pelayan adalah
FIRMAN bukan PENGERTIAN DIRI SENDIRI
→ 2 Tim 3:16-17, Maz 119:105
12) Memperdulikan KESEHATAN dirinya
demi efektifitas pelayanan yang ia kerjakan.
→ 1 Tim 5:23
Jika sebuah perusahaan menerapkan
K3 untuk sebuah kemajuan dan pertumbuhan yang baik, dengan
mengurangi resiko kecelakan kerja. Sama halnya dalam sebuah pelayanan. K3 dalam
pelayanan berfungsi untuk kemajuan dan pertumbuhan sebuah pelayanan yang baik
dengan cara mengurangi resiko pelayanan yang asal-asalan. Kiranya artikel ini
dapat membantu dan menolong kita semua sebagai pelayan-pelayan Tuhan. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan
oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma
11:36). Amin
Sumber :
Alkitab TB (LAI)
Dan dari berbagai sumber